Budaya Konsumen Polisi Laki-Laki terhadap Barang-Barang Bermerek di Kota Palembang (Studi Kasus Pada Polisi Berpangkat Bripda Dengan Golongan IIA Di Polda Sumsel)
Abstract: 204 / Abstract: 113 / Abstract: 0
DOI:
https://doi.org/10.47753/je.v5i2.97Keywords:
Budaya Konsumen, Polisi, Barang-Barang BermerekAbstract
Penelitian ini mengenai budaya konsumen polisi laki-laki terhadap barang-barang bermerek di Kota Palembang. Peneliti menganalisis praktik konsumsi barang-barang bermerek dan  citra diri yang ingin ditampilkan oleh polisi laki-laki dengan menggunakan barang-barang bermerek tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan strategi penelitian studi kasus dan unit analisisnya adalah individu. Penentuan informan dilakukan secara snowball Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Pemeriksaan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi dan dianalisis dengan teknik analisis dominan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku konsumsi menjadi suatu budaya pada polisi laki-laki. Polisi laki-laki yang menyenangi pembelian barang-barang bermerek yang bergengsi, mahal, dan ekslusif disebabkan karena merek tersebut memiliki tanda dan kesan yang dapat membuat polisi laki-laki mencitrakan dirinya sebagai polisi laki-laki yang berpenampilan fashionable dan modis serta sebagai simbol status sosial ekonomi. Perilaku konsumsi polisi laki-laki tidak lagi berdasarkan kebutuhan, tetapi pada kepuasan, persaingan, dan perkembangan trendyang bermakna konsumsi tersebut memiliki suatu gengsi sosial di dalam masyarakat.References
Barker, C. (2004). Cultural Studies: Teori dan Praktik. (H. Purwanto & N. Nurhadi, Eds.). Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Billore, S., & Hägerdal, H. (2019). The Indian Patola: import and consumerism in early-modern Indonesia. Journal of Historical Research in Marketing, 11(3), 271–294. https://doi.org/10.1108/JHRM-03-2018-0009
Creswell, J. W., & Miller, D. L. (2000). Determining Validity in Qualitative Inquiry. Theory Into Practice, 39(3), 124–130. https://doi.org/10.1207/s15430421tip3903_2
Davies, S. G., Meliala, A., & Buttle, J. (2016). Gangnam Style versus Eye of the Tiger: people, police and procedural justice in Indonesia. Policing and Society, 26(4), 453–474. https://doi.org/10.1080/10439463.2014.949712
Ellitan, L., & Koesworo, Y. (2020). PENGUATAN KECERDASAN FINANSIAL UNTUK MENEKAN BUDAYA KONSUMTIF BAGI MAHASISWA ANGGOTA PERSATUAN MAHASISWA KATOLIK REPUBLIK INDONESIA (PMKRI) ST. LUCAS SURABAYA. PeKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 22–31. https://doi.org/10.33508/.v3i1.2842
Featherstone, M. (1988). Teori Masyarakat: Proses Peradaban dalam Sistem Dunia Modern. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Featherstone, M. (2008). Posmodernisme Dan Budaya Konsumen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Maimun, S., & Lubis, M. (1998). Citra Polisi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Potu, D. D. (2016). BUDAYA KONSUMTIF PELAJAR SMA DI PAKU URE III KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN. HOLISTIK, Journal Of Social and Culture (Vol. 0). Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/holistik/article/view/12005
Putri, V., Sholekhah, N., Sabardila, A., & Setiawaty, R. (2021). PERILAKU BUDAYA KONSUMTIF PETANI PENGGARAP YANG MEMILIKI SAMBEN PEMELIHARA SAPI (STUDI MASYARAKAT DESA JATI KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN). Sosial Budaya, 18(1), 12–19. https://doi.org/10.24014/sb.v18i1.11660
Rakhmani, I. (2019). The Personal is Political: Gendered Morality in Indonesia’s Halal Consumerism. TRaNS: Trans-Regional and -National Studies of Southeast Asia, 7(2), 291–312. https://doi.org/10.1017/trn.2019.2
Ramadhan, N. (2018). STRATEGI BHABINKAMTIBMAS DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERAPAN PROGRAM DOOR TO DOOR SYSTEM (Studi Kasus Polsek Menganti). Airlangga Development Journal, 2(2), 131–142.
Soedjatmiko, H. (2008). Saya Berbelanja Maka Saya Ada: Ketika Konsumsi Dan Desain Menjadi Gaya Hidup Konsumeris. Yogyakarta: Jalasutra.
Venkateswaran, A. (2016). Advertising in Indonesia: Balancing an “Asian†socio-culture with economic growth, multimedia convergence and expanded consumerism. In Advertising in Developing and Emerging Countries: The Economic, Political and Social Context (pp. 111–137). Wilberforce UniversityOH, United States: Taylor and Francis. https://doi.org/10.4324/9781315565781-14
Downloads
Additional Files
Published
Issue
Section
License
Articles published in Jurnal Empirika are licensed under the International License of Creative Commons Allowance-ShareAlike 4.0. The author is free to use any media to copy, change, or redistribute the paper, provided the author gives credit to the original author and this journal, links to the license, shows if modifications have been made, and redistributes it in the same permission. The author grants the right to any third party to use their posts following the Creative Commons Attribution-Share Alike International 4.0.