Kelarasan Bodi Caniago Ajaran Datuak Parpatiah Nan Sabatang
Abstract: 3273 / Abstract: 439
DOI:
https://doi.org/10.47753/je.v7i2.124Keywords:
Keselarasan, Demokrasi deliberatif, Bodi CaniagoAbstract
Kelarasan Bodi Caniago lahir untuk pemahaman baru yang memperbaiki nilai-nila lama. Pemahaman baru berbentuk membesut dari bumi yang melibatkan anak kamanakan yang hari ini dikenal dengan atau kebjikan partispatif. Kelarasan Bodi Caniago dicetuskan pertama kali Datuak Parpatiah Nan Sabatang yang lahir diawal Minangkabau berdiri melihat pemimpin hanya seranting didahulukan dibandingkan orang yang dipimpin, mengizinkan perbedaan pendapat sebagai cara mencari solusi dalam kerangka musyawarah mufakat. Laras Bodi Caniago adalah tesis yang lahir dari sebagai anti tesis terhadap hukum dan aturan yang ada sebelumnya ada di Pariangan. Sebagai tesis kelarasan Bodi Caniago mengembangkan fondasi-fondasi ideologis yang konseptual untuk mencapai tujuan-tujuannya, dasarnya keinginan dari bawah dalam keseteraan yang diselesaikan dengan musyawarah mufakat.References
Afrizal, Ale, N., Anderson, P., Andiko, Chalifah, F. A., Chao, S., Colchester, M., Hermawansyah, Cinditiara, I., Firdaus, A. Y., Firmansyah, N., Hadjo, O., Hasibuan, F., Jiwan, N., Kleden, E., Kusumohartono, T., Raja, A. K. L., Samperante, F., Wardhana, I., … Zulkifli. (2013). Konflik atau Mufakat? Sektor Kelapa Sawit di Persimpangan Jalan. Forest Peoples Programme, Perkumpulan SawitWatch, dan Transformasi untuk Keadilan Indonesia.
Agustina, Marthala, A. E., & Efrizal. (2010). Ragam Hias Ukiran Minangkabau Sebagai Sumber Inspirasi Inovasi Batik pada Industri Kecil dan Industri Rumah Tangga (371/H.35.2/KG/2010). http://repository.unp.ac.id/16403/1/RAGAM HIAS AGUSTINA.pdf
Arifin, I., & Asril. (2018). Komposisi Musik Lareh nan Bunta: Persilangan Lareh Koto Piliang dan Lareh Bodi Caniago. Melayu Arts and Performance Journal, 1(2), 186–201. https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/MAPJ/article/view/641
Berma, A. T. (2016). Kepemilikan Hak Atas Tanah Ulayat pada Masyarakat Adat di Nagari Pangkalan Kecamatan Pangkalan Koto Baru. JOM Fakultas Hukum, III(1), 1–15. https://media.neliti.com/media/publications/117049-ID-kepemilikan-hak-atas-tanah-ulayat-pada-m.pdf
Bohman, J., & Rehg, W. (1997). Deliberative Democracy: Essays on Reason and Politics. The MIT Press.
Damayanti, R. A. (2017). Pengaruh Islam pada Bentuk Ornamen Ukiran “Itik Pulang Patang†Sumatera Barat. Jurnal Dimensi: Seni Rupa Dan Desain, 13(2), 141–152. https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/dimensi/article/view/1784
Djamaris, E. (1991). Tambo Minangkabau Suntingan Teks Disertai Analisis Struktur. Balai Pustaka.
Effendi, N. (2014). Budaya Politik Khas Minangkabau sebagai Alternatif Budaya Politik di Indonesia. Jurnal Masyarakat Indonesia, 40(1), 75–88. https://media.neliti.com/media/publications/148423-ID-budaya-politik-khas-minangkabau-sebagai.pdf
Hardiyanto, & Widayat, A. (2015). Sumbangan Kosa Kata Bahasa Sansekerta terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia dan Jawa Baru. Diksi, 13(1), 42–55. https://doi.org/10.21831/diksi.v13i1.6436
Harun, C. (1992). Kesenian Randai di Minangkabau. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Hatta, M. (2000). Kedaulatan Rakyat. In E. Salim, D. Noer, T. Abdullah, E. Swasono, B. Raharjo, & M. F. Swasono (Eds.), Karya Lengkap Bung Hatta. LP3ES.
Indo, S. D. R. (2018). Di Peradilan Adat Nagari. Putra Merapi.
Kusumadewi, S. A. (2012). Adityawarman (1347-1374 Masehi): Kajian Epigrafi [Universitas Indonesia]. https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20322904-T-PDF Adityawarman-full text.pdf
Michelman, F. L. (1997). How Can the People Ever Make the Laws? A Critique of Deliberative Democracy. In Deliberative Democracy: Essays on Reason and Politics. The MIT Press.
Nadiroh. (2015). Konstitusi UUD 45. In Teori dan Konsep Konstitusi. Universitas Terbuka.
Pratama, A., Jaya, S., & Kamal, Z. (2019). Tagak Nan Bamukasuik Komposisi Musik Pendekatan Tradisi. Laga-Laga Jurnal Seni Pertunjukan, 5(2). https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Lagalaga/article/view/920
Rahmawati Z, Y. R., & Muchlian, M. (2019). Eksplorasi Etnomatematika Rumah Gadang Minangkabau Sumatera Barat. Jurnal Analisa, 5(2), 123–136. https://doi.org/10.15575/ja.v5i2.5942
Rambe, T., Lukitoyo, P. S., Saragih, S. N., & Khairani, L. (2019). Sejarah Politik dan Kekuasaan. Yayasan Kita Menulis.
Rousseau, J.-J. (2002). The Social Contract: The First and Second Discourses (Rethinking the Western Tradition). Yale University Press.
Russel, B. (1988). Kekuasaan: Sebuah Analisa Sosial Baru. Yayasan Obor Indonesia.
Sefriyono, S. (2020). TAREKAT AND PEACE BUILDING: A Study of the Inclusivism of the Community of Terekat Syattariyyah in the Nagari of Sungai Buluah Padang Pariaman Regency. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 20(2), 211. https://doi.org/10.22373/jiif.v0i0.5807
Sukandi, S. S., Tizar, E., & Asrizal, A. (2007). Makna Filosofis pada Ukiran “Itiak Pulang Patang†dalam Adat Minangkabau. Linguitika Kultura, 1(02), 185–192. http://student-research.umm.ac.id/index.php/pimnas/article/view/79/412
Vitale, D. (2006). Between Deliberative and Participatory Democracy. Philosophy & Social Criticism, 32(6), 739–766. https://doi.org/10.1177/0191453706064022
Downloads
Published
Issue
Section
License
Articles published in Jurnal Empirika are licensed under the International License of Creative Commons Allowance-ShareAlike 4.0. The author is free to use any media to copy, change, or redistribute the paper, provided the author gives credit to the original author and this journal, links to the license, shows if modifications have been made, and redistributes it in the same permission. The author grants the right to any third party to use their posts following the Creative Commons Attribution-Share Alike International 4.0.